Selasa, 27 Januari 2015

sistem kopling
berfungsi untuk meneruskan dan memutus putaran poros engkol ke transmisi















didalam meneruskan putaran poros engkol ke transmisi ini banyak sekali efesiensi tenaga yang harus dijaga dan dikelola oleh karena itulah kondisi kopling yang baik akan sangat berpengaruh terhadap daya percepatan yang dihasilkan oleh transmisi. terkadang daya pada enggine yang besar tak bisa dikonversikan dengan sempurna oleh transmisi  sehingga kecepatan kendaraan menjadi tidak efesien. dan juga berfungsi sebagai
  • Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada satu aksis.
  • Untuk mengurangi beban kejut ( shock load ) dari satu poros ke poros yang lain.
  • Untuk menghindari beban kerja berlebih.
  • Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.

jenis - jenis kopling
 1. kopling kaku
Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak mengizinkan terjadinya perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak disengaja, ketika beroperasi. Kopling kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros ingin dihubungkan dengan pengaturan posisi yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan kopling dengan usia pakai yang paling tinggi selama batasan torsi, RPM, dan beban dari poros dan kopling tidak dilampaui ati

Kopling fleksibel
Kopling fleksibel digunakan ketika kedua poros ada sedikit perubahan posisi secara aksial, radial, maupun angular ketika mesin beroperasi. Beberapa jenis kopling fleksibel yaitu:

a) Kopling beam 






b) Kopling CV  (constant-velocity)
c) KOpling diafragma





d) Kopling roda gigi 



0 komentar:

Posting Komentar